Empat Jurus dr. Nafsiah Hadapi Persoalan Gizi

Permasalahan gizi yang ada saat ini perlu disikapi dengan kewaspadaan. Dewasa ini kita tidak lagi hanya menghadapi persoalan masyarakat kurang gizi saja. Namun gizi berlebih pun jadi persoalan. Demikian disampaikan Menteri Kesehatan RI dr. Nafsiah Mboi, Sp.A, MPH, pada Puncak Peringatan Hari Gizi Nasional (HGN) Ke-54 Tahun 2014 di Kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta (25/2).

Dr. Nafsiah mengungkapkan memperkuat Posyandu merupakan kunci suksesnya upaya perbaikan gizi. Persoalan kekurangan gizi merilah disikapi dengan memperkuat upaya penanggulangan, baik upaya pada balita atau upaya perbaikan gizi pada ibu secara komprehensif  sejak perempuan berusia remaja. Bila perlu melakukan intervensi kesehatan sepanjang siklus hidup; termasuk  juga intervensi gizi. Ini penting untuk menguatkan program Gizi Seimbang, Bangsa Sehat Berprestasi.

Selain itu, tantangan besar yang juga harus kita sikapi adalah meningkatnya kasus gizi lebih. Mengutip data hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 menunjukkan bahwa prevalensi obesitas pada usia balita adalah 11,9%. Kemudian prevalensi obesitas pada usia dewasa adalah 32,9% pada perempuan dan sebesar 19,7% pada laki-laki. Secara umum, lingkar perut penduduk dewasa juga meningkat dari 18,8% tahun 2007 menjadi 26,6% tahun 2013.

 Selain itu untuk menghadapi gizi lebih tetap perlu berbagai upaya mulai dari upaya promotif-preventif sampai upaya kuratif-rehabilitatif dalam pengendalian Penyakit Tidak Menular (PTM). Upaya ini diperkuat dengan pendidikan gizi pada masyarakat dengan jurus pendekatan Empat Pilar Gizi Seimbang, yaitu:

1) Mengkonsumsi makanan beraneka ragam;

2) Melembagakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat;

3) Menumbuhkan kebiasaan berolahraga dan aktivitas fisik; serta

4) Memantau dan mempertahankan berat-badan normal.

Sementara itu,  Direktur Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu Anak (KIA), dr. Anung Sugihantono, M.Kes juga mengatakan gizi baik adalah kunci keberhasilan pelaksanaan jaminan kesehatan nasional (JKN). Hari Gizi Nasional (HGN) ke 54 tahun ini bisa jadi momentum penting meningkatkan kesadaran publik untuk peduli dan mau berperilaku gizi seimbang. Pasalnya, bila setiap individu mampu menjaga gizi dengan baik, tentu dapat diharapkan membantu menurunkan angka kesakitan, kecacatan atau kematian. Bahkan di sisi  lain  juga akan membantu pemerintah dalam menjaga kestabilan pengeluaran pemerintah terkait kesakitan dan kecacatan. (sumber: depkes.go.id)