Optimalisasi Pembinaan Kesehatan Jiwa Mewujudkan Desa Siaga aktif “ Sehat Jiwa “

Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo melakukan koordinasi dengan segenap jajaran Puskesmas dalam rangka pembinaan kesehatan jiwa masyarakat secara mandiri. Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya preventif dan deteksi dini terhadap potensi terjadinya masalah kesehatan jiwa dan psikososial di masyarakat. Hadir dalam kesempatan itu dokter spesialis jiwa  Dr.Riyana dan Kasi Promkes Propinsi Jawa Timur Drg. Fitria R. MSi, (11/2).

Mengoptimalkan fungsi Puskesmas untuk menjaga dan mengendalikan derajat kesehatan masyarakat senantiasa dilakukan Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo. Kegiatan ini merupakan aktualisasi bagi  penguatan terbentuknya perilaku pola hidup bersih-sehat secara mandiri dan layanan kesehatan dasar bagi masyarakat.

Drg. Fitria R MSi mengungkapkan, menumbuhkan dan memelihara kesehatan jiwa sudah saatnya dilakukan secara mandiri oleh masyarakat. Puskesmas sebagai pelaksana tugas operasional Dinas Kesehatan dapat mengambil peran sebagai fasilitator dan motivator terbentuknya kader-kader kesehatan di wilayah kerjanya. Dengan adanya kader tersebut bisa diharapkan terpantaunya kondisi kesehatan jiwa dan derajat kesehatan masyarakat secara umum.

Apakah yang disebut dengan sehat jiwa? Sehat jiwa biasanya akan ditandai adanya perasaan sehat dan bahagia; mampu menghadapi tantangan hidup; dapat menerima orang lain sebagaimana adanya; dan mempunyai sikap positif terhadap diri sendiri dan orang lain.

Selain itu, ada pula gangguan kejiwaan yang disebut stress. Ini merupakan gejolak perasaan seseorang  yang secara terpaksa harus memerlukan usaha lebih besar dari biasanya demi beradaptasi dengan lingkungan sosialnya.

Dalam pemantapan kaderisasi, jajaran puskemas yang telah memperoleh pelatihan diharapkan dapat menyampaikan materi tersebut kepada kader-kader kesehatan demi menopang aktivitas pemberdayaan masyarakat di Kesehatan Jiwa. Mengingat, kader kesehatan dalam program ini bisa difungsikan sebagai

Motivator (Penyampai Informasi) tentang berbagai hal terkait: pengertian kesehatan jiwa, jenis-jenis dan gejala gangguan kesehatan jiwa, bagaimana pencegahan dan pengobatannya.

Tata caranya bisa melalui penyuluhan atau melakukan kunjungan rumah. Kegiatan sekaligus bisa menjadi sarana untuk deteksi dini demi meredam gejala gangguan kesehatan jiwa. Kader kesehatan pun bisa segera melaporkan semua hasil kegiatannya kepada jajaran kesehatan terdekat atau petugas dinas sosial.

Menurut Kasi Promkes Dinas Kesehatan Sidoarjo Dra. Endang Sawitri, kegiatan koordinasi dengan jajaran Puskesmas ini ditujukan agar Puskesmas dapat melakukan pengembangan program yang diimplementasikan pada Desa dari upaya Pembembangan Desa Siaga Aktif,”katanya. (tac)