Potensi Kandung Zat Berbahaya pada Tahu ‘Dibakar Sampah’ Diuji Laboratorium

Dinkes-Sidoarjo

Meski belum mendapatkan laporan dari masyarakat, Dinas Kesehatan Sidoarjo telah turun ke lokasi pembuatan tahu di Desa Tropodo Kecamatan Krian.  Kedatangan ke lokasi tersebut untuk melakukan uji laboratorium terhadap produk tahu dan sekaligus melihat ada tidaknya potensi kandungan zat  berbahaya. Mengingat industri tahu itu menggunakan sampah impor yang didominasi plastik untuk bahan bakar proses pembuatan.

“Meski dirasa produk tahu aman dan layak konsumsi, namun kita tetap mengambil beberapa sampel. Ini penting  agar dapat diketahui, mengetahui apakah produk tahu nya terpapar polutan asap pembakaran atau tidak,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Sidoarjo, Syaf Satriawarman.

Saat tim (27/6) melakukan pengecekan di lokasi dan  memang terlihat asap yang keluar pada cerobong asap hitam pekat. Di sampah yang digunakan sebagai bahan bakar juga ditemukan ada aluminium foil.  Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo temukan indikasi adanya polutan logam berat pada asap pembakaran di industri tahu Desa Tropodo, Krian, Sidoarjo. Sampah impor yang didominasi plastik dan dijadikan sebagai bahan bakar pengolahan pembuatan tahu dapat membahayakan lingkungan dan kesehatan.

Langkah preventif awal,  Dinkes Sidoarjo segera menggelar Usaha Kesehatan Kerja (UKK) di wilayah tersebut. “Kita berikan sosialisasi dan edukasi kesehatan terkait bahaya penggunaan sampah impor tersebut. Supaya masyarakat mengerti bahwa asap polutan yang dihasilkan beresiko bagi kesehatan,” jelasnya. (cat)