Empati Kepada ODHA Tidak Mampu, Remaja di Kota Sidoarjo Salurkan Bantuan Sosial

Anggota Parpas dan KPA Sidoarjo dalam kegiatan penyaluran Bansos kepada para ODHA di Kota Sidoarjo

Memperingati Hari AIDS Sedunia, setiap 1 Desember, remaja di Kabupaten Sidoarjo yang tergabung dalam Paguyuban Remaja Peduli AIDS Sidoarjo (Parpas), memberikan bantuan sosial (Bansos) Sembako, kepada ODHA atau orang dengan HIV/AIDS di Kabupaten Sidoarjo yang dinilai tidak mampu secara ekonomi.

Ada sebanyak 60 ODHA yang mendapat Bansos Sembako, yang telah dibagikan pada Rabu (19/1/2022), di Aula Puskesmas Sidoarjo, jalan Dr Soetomo nomor 14, Kelurahan Magersari, Kota Sidoarjo.

Ketua Parpas, Kristian, mengharapkan Bansos Sembako yang diberikan tersebut tidak diukur dari nilainya. Namun dari manfaatnya untuk pemenuhan kebutuhan keluarga sehari-hari.

“Bantuan kami ini tulus, sebagai rasa empati kepada para ODHA,” komentar Kristian, didampingi anggota Parpas Lainnya.

Menurut Kristian, bantuan yang diserahkan tersebut didapat dari sejumlah pihak donatur yang empati. Diantaranya Puskesmas Sukodono, Puskesmas Taman, Baznas dan PDAM Sidoarjo.

Dirinya berharap pada tahun mendatang akan bisa mencari donatur yang lebih banyak, agar juga bisa lebih banyak juga dalam membantu ODHA.

Selain menyerahkan Bansos, para anggota Parpas ini juga sempat melakukan sharing dengan para ODHA tersebut. Tujuannya agar bisa memberi motivasi kepada para ODHA untuk tetap hidup sehat.

Para ODHA yang mendapat Bansos itu, kata Kristian, mereka yang aktiv berobat RSUD Sidoarjo ataupun ke Puskesmas. Sehingga mereka selama ini, aktiv dalam mengkonsumsi obat ARV. Yakni obat untuk meningkatkan kekebalan tubuh mereka dari virus HIV.

Menurut staf dari Komisi Penanggulangan AIDS Sidoarjo (KPA), Erny Ratnawati, kelompok resiko tinggi HIV di Sidoarjo masih ada. Misalnya dari wanita pekerja seks (WPS) ataupun para kelompok lelaki suka lelaki (LSL).
Menurut Erny, keberadaan mereka tidak bisa diendus dengan mudah, sebab saat ini kegiatan mereka menggunakan teknologi komunikasi yang canggih.

Untuk mendapatkan petunjuk dari Bupati Sidoarjo yang secara exofficio juga sebagai ketua KPA Kabupaten Sidoarjo, pihaknya dengan para ODHA di Sidoarjo mengagendakan akan melakukan audensi.

Data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo, pada tahun 2021 lalu telah ditemukan sebanyak 428 kasus baru HIV di Kab Sidoarjo. Dengan kondisi ini, menjadikan Kabupaten Sidoarjo berada di urutan nomor 3 di Provinsi Jawa Timur, dalam upaya menemukan kasus baru HIV. (*)