Lima PKM dan 50 Kader Posyandu Dipilih Jadi Pelaksana Pendampingan

Sidoarjo

Lima  Puskesmas (PKM) terpilih sebagai sasaran kegiatan sosialisasi program pendampingan ibu hamil resiko tinggi. Penetapan tahap pertama tersebut  didasarkan pada keberadaan PKM yang telah memiliki data ibu hamil cukup tinggi dan beresiko pada Januari 2014. Selain itu 50 kader Posyandu akan dipilih menjadi pelaksana program pendampingan.

Lima PKM tersebut antara lain: PKM Sidoarjo dengan wilayah sasaran desa Bluru Kidul dan desa Sidokare;  PKM Urang Agung dengan wilayah sasaran desa Lebo dan desa Suko; PKM Buduran dengan wilayah sasaran desa Siwalan Panji, desa Banjarkemantren, dan desa Pagerwojo; PKM Candi dengan wilayah sasaran desa desa Kebonsari, desa Sumorame, desa Durungbedug dan desa Sepande;  PKM Tanggulangin dengan wilayah sasaran desa Kedensari, desa Kalitengah dan desa Gempolsari.

Dalam rangka merealisasikan kegiatan tersebut, Dinas Kesehatan akan menentukan 50 orang ibu hamil dan 50 orang kader Posyandu sebagai pendamping. Dalam menjalankan tugas setiap kader akan dibekali buku petunjuk teknis dan buku saku tugas yang berisi: rincian tugas-tugas kader, catatan hasil kunjungan/pendampingan ibu hamil (Rapor ibu hamil). Kegiatan ini akan dimonitoring dan dievaluasi secara berkala oleh petugas Kabupaten serta Puskesmas. Dan diakhir kegiatan pendampingan, laporan yang telah disetujui oleh bidan  akan diserahkan ke Provinsi

Kegiatan pendampingan ini akan diberikan dengan pertimbangan:

  1.  Jika ada ibu hamil walaupun dalam penilaian KSPR kurang dari 10, namun mempunyai kebutuhan khusus ( tuna netra, tuna rungu, kelainan bawaan) disarankan untuk dilakukan pendampingan.
  2. Jika masa pendampingan bumil telah berakhir sampai masa nifas, tetapi lama kader mendampingi belum sampai 10 bln, maka akan mendampingi bumil risti baru yang telah dipilih/ditapis oleh bidan.  Sampai masa pendampingan kader lengkap 10 bulan.
  3. Ibu hamil terpilih (yang telah ditentukan oleh bidan), didampingi dan dipantau kader mulai  awal kehamilan sampai dengan masa nifas.

Selain itu, selama kader mendampingi ibu hamil diwajibkan selalu berkoordinasi/melaporkan hasil pendampingannya kepada bidan.

Dalam kegiatan sosialisasi di ruang pertemuan Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo ini di akhir februari ini, hadir pula Kepala Puskesmas, Bidan Koordinator Puskesmas, Koordinator Promkes Puskesmas, Bidan Penanggung jawab Desa, Kader Posyandu terpilih masing-masing Desa 10 ( sepuluh ) dan perwakilan dari lintas program. Beberapa narasumber pun dihadirkan untuk memberikan pembekalan pemahaman tentang Menuju Persalinan yang Aman dan Selamat Agar Ibu Sehat Bayi Sehat melalui Pengembangan Desa Siaga Aktif,  Deteksi Dini Resiko Tinggi Ibu hamil dan Pendampingan Ibu hamil Resiko Tinggi oleh Kader Posyandu. (tac)