Profil Puskesmas Sedati

Selayang Pandang

Berbagai fasilitas untuk progam rawat inap pun sudah terpenuhi. Misalnya sudah tersedia 12 tempat tidur, ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD), ruang VK dan berbagai fasilitas lain seperti USG, laboratorium, klinik gizi, klinik sanitasi, dan berbagai aktivitas konsultasi. Semua kegiatan layanan kesehatan itu didukung oleh 6 Dokter Umum, 3 Dokter Gigi, 11 Perawat dan 1 Perawat Gigi, 17 Bidan (17), 2 Asisten Apoteker, 1 sanitarian, 2 Nutrisionis, 1 Jurim, dan 10 tenaga non kesehatan.

Lokasinya juga tak sulit ditemukan. Selain dekat pasar, jalan tersebut merupakan jalur alternatif menuju desa-desa di sekitar kecamatan Gedangan, Buduran, dan bermuara di kota Sidoarjo. Lahan parkir kendaraan pasien, pengantar atau pengunjung yang ingin besuk, sudah terlihat cukup memadai.

Tidak berbeda dengan puskesmas lain, puskesmas ini juga memiliki tanggungjawab memantau dan memberikan layanan kesehatan bagi 25.535 rumah tangga di wilayah ke-camatan Sedati. Warga di 16 desa dan 34 pedukuhan tersebut rata-rata bekerja di sektor pertanian, pertambakan, industri dan berbagai usaha perdagangan dan jasa.

Rawat Inap

Program rawat inap merupakan salah satu layanan unggulan Puskesmas Sedati. Bila sedikit menilik data 2012, ada sekitar 662 pasien yang telah menikmati layanan tersebut. Realitas ini merupakan sinyal positif tumbuhnya kepercayaan masyarakat dan sekaligus menunjukkan semakin berartinya puskesmas ini bagi warga sekitar. Terutama mere-ka yang membutuhkan pelayanan kesehatan dasar atau rujukan medis ke rumah sakit pemerintah dan swasta yang ditunjuk, BP 4 dan BKMM/BKIM. Termasuk mereka yang belum memiliki jaminan pemeliharaan kesehatan atau asuransi kesehatan lain.

Kemudahan layanan dan akses rujukan ini, tentu tidak hanya dapat mendorong derajat kesehatan masyarakat jadi lebih baik. Namun juga bisa diharapkan mendukung penguatan program pengendalian penyakit, penanggulangan masalah kesehatan; hingga meningkatkan kemanfaatan sumber daya kesehatan dalam rangka menopang mutu pelayanan.

Program Pokok Puskesmas Sedati

1. Program Perbaikan Gizi: Program ini merupakan salah satu upaya menurunkan jumlah penderita kurang gizi dengan cara meningkatkan status gizi masyarakat secara keseluruhan. Langkah konkretnya, merubah status gizi balita dengan mengoptimalkan aktivitas di posyandu, pelayanan di puskesmas pembantu sampai pos-pos kesehatan. Perlu diketahui saat ini, Puskesmas Sedati memiliki jaringan 16 Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) dan 79 Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu).

Selain itu, mengajak atau menggugah kepedulian komunitas PKK secara aktif sebagai kader posyandu dan menggiatkan tokoh-tokoh masyarakat dalam pelaksanaan posyandu. Kerjasama sinergis dengan lintas sektoral atau lintas program juga jadi prioritas yang telah diprogramkan. Dengan demikian diharapkan terjadi penurunan penderita KEP dan Gaki, berkurangnya penderita anemia gizi pada ibu hamil dan penderita kekurangan vitamin atau lainnya.

2. Program Kesehatan Ibu dan Anak: Program ini merupakan upaya memberikan pelayanan dan pe-meliharaan kesehatan ibu mulai hamil, bersalin dan menyusui serta anak dari lahir sampai masa pra sekolah. Ini penting demi tercapainya kemampuan hidup sehat lewat peningkatan derajat kesehatan yang optimal bagi ibu dan keluarganya menuju keluarga berkualitas.Dengan terlaksananya hal itu, diharapkan mampu mendukung terciptanya sumber daya manusia berkualitas, menurunnya angka kematian bayi, anak dan ibu bersalin. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan balita dan anak pra sekolah. Meningkatkan kesehatan ibu hamil dan menyusui dan meningkatkan kemandirian keluarga dalam mencapai derajat kesehatan yang optimal.

3. Program Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja: Program ini merupakan upaya membangun sinergi lintas program dan sektoral untuk meningkatkan derajat kesejahteraan atau membentuk perilaku hidup sehat anak usia sekolah. Ini penting dilakukan demi menumbuhkan kesadaran agar mau menjalani pola hidup sehat; adanya perubahan derajat kesehatan peserta didik; dan terbentuknya lingkungan sehat guna menopang pertumbuhan yang harmonis dan optimal demi mewujudkan manusia Indonesia seutuhnya.

Selain itu, dari program ini juga diharapkan mampu mendorong berkembangnya pengetahuan dan keterampilan untuk memahami prinsip hidup sehat serta berpartisipasi aktif di dalam usaha peningkatan kesehatan disekolah, rumah tangga maupun di lingkungan masyarakat. Sehat dalam arti fisik, mental, maupun sosial. Memiliki daya hayat dan daya tangkal terhadap pengaruh narkotika, obat dan bahan berbahaya, alkohol, rokok dsb.

4. Program KB: Keluarga Berencana (KB) merupakan program perencanaan kehamilan selaras waktu yang diinginkan. Program ini diharapkan bisa mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera melalui upaya pengendalian pertumbuhan, meningkatkan keikutsertaan kelestarian ber-KB di seluruh pelosok sehingga dapat menurunkan angka fer-tilitas yang bermakna. Selain itu program ini juga untuk meningkatkan pemerataan pemakaian MKJP, baik terhadap peserta baru, maupun KB aktif. Termasuk mengajak ge-nerasi muda memahami pentingnya pendewasaan usia perkawinan sebagai wujud dukungan terhadap gerakan KB nasional di daerah.

5. Program Pemberantasan Penyakit Menular (P2M): Program ini bertujuan untuk mendeteksi (baca: menentukan) angka kesakitan dan angka kematian serta men-cegah terjadinya penyakit yang berpotensi menjadi masalah masyarakat. Misalnya, TB paru yang merupakak penyakit infeksi yang disebabkan mycobacterium tuberculosa dengan gejala bervariasi.

6. Program Imunisasi:Tujuannya, menurunkan angka kesakitan dan kematian terhadap penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I). Diantaranya: TBC, DIFTERI, PERTUSIS, TETANUS NEONATORUM, POLIO dan HEPATITIS. (c)