Waspada HIV-Aids, Bidang P2PL Gelar Workshop

Sidoarjo-Dinas Kesehatan

Aktivitas pemantauan kesehatan masyarakat tanpa henti dilakukan Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo. Semua itu merupakan wujud tanggungjawab melindungi masyarakat dan kewaspadaan; dari berbagai gangguan kesehatan agar bisa menjalankan rutinitas kehidupan. Salah satu kegiatan pemantauan yang dilakukan secara periodik itu adalah penyakit HIV-Aids.

Demi semakin mensinergikan pelaksanaan hal tersebut, Bidang P2PL mendatangkan Dr. Erwin Astha Triyono, SpPD, KPTI, FINASIM, Koordinator UPIPI / Tim Medik AIDS Divisi Penyakit Tropik Infeksi Dept / SMF Ilmu Penyakit Dalam FK Unair – RSUD Dr. Soetomo menggelar workshop yang dihadiri para kepala Puskesmas seluruh Sidoarjo. Acara tersebut dibuka Dr. Idong Juanda Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan yang mewakili Kepala Dinas Kesehatan Dr. Ika Harnasti dan Kepala Bidang P2PL, Dr. Eddy Tamat.

Hasil pemantauan selama ini, adanya peningkatan jumlah pengidap penyakit HIV-Aids yang ditemukan. Dalam kurun tahun 2001 sampai Pebruari 2014, ada ada lima kecamatan yang warganya terindikasi terkena HIV-Aids terbanyak.  Urutan pertama  kecamatan Sidoarjo (211 orang), disusul Kecamatan Waru (135 orang), Kecamatan Candi (97 orang), Kecamatan Krian (86 orang) dan Kecamatan Taman (67 orang). Sedangkan kecamatan Krembung (18) merupakan wilayah paling sedikit warganya yang terindikasi HIV-Aids.

Menurut Drs. Sigit Sugito B.Sc.MM, Kasi Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo, dengan ditemukannya para pengidap penyakit ini, disatu sisi sangat positif. Paling tidak, sebuah ada kesadaran di masyarakat untuk mau terbuka dan menjalani pemeriksaan serta pengobatan.  Dengan adanya kesadaran ini, tentu tingkat penyebaran atau penularan penyakit ini bisa dikendalikan secara dini.

Perlu diketahui, di Sidoarjo kini ada sekitar 73 persen dari sekitar 1097 penderita yang masih bertahan hidup. Sementara yang tidak berhasil diselamatkan selama kurun waktu 13 tahun ada 800 penderita atau 27 persen. “Mereka itu rata-rata masih usia produktif, 26-30 tahun. Catatan sampai saat ini  ada 279 orang. Sedangkan pada usia 31-35 tahun ada 242 orang. Siapakah mereka itu? Tidak lain adalah pelanggan penjaja seks 33 %, IDU atau pengguna narkoba jarum suntik 18 %  dan pasangan resiko tinggi 18 persen. Sisanya adalah kelompok psk, gay, waria dan lain-lain. (tac)