Benarkah program Desa Siaga bisa jadi senjata menurunkan angka kemiskinan?. Jawabnya sangatlah mungkin. Sebagai gambaran sekilas, Tahun 2008  di Sidoarjo tercatat ada sekitar 61.971 rumah tangga miskin. Kala itu jumlah penduduk di wilayah ini, menurut BPS ada sekitar 1,6 juta.         Tiga tahun berjalan (2011), penduduk Sidoarjo pun bertambah menjadi 2 juta jiwa dan jumlah rumah tangga miskin tercatat 99.294.
Tumbuh kembangnya angka kemiskinan ini, sekilas tiada mungkin dicegah. Namun masih sangat mungkin untuk dikendalikan.  Sebagai langkah penguatan untuk mengurangi kemiskinan di Kabupaten Sidoarjo, BPMPKB telah melakukan berbagai  kegiatan secara berkesinambungan; diantaranya program blockgrand sejak tahun 2002 sampai sekarang. Ada pula program rehab rumah tidak layak huni. Sampai tahun 2012 sudah mencapai sekitar  7.500 (RTLH). Selain itu juga digiatkan program-program sektoral yang disinergikan dalam pemberdayaan masyarakat guna tercapainya desa mandiri.
Demi merealisasikan Desa Mandiri (Swasembada), BPMPKB juga telah berupaya melakukan revitalisasi program pengembangan dan pembinaan desa siaga yang telah bergulir sejak 2006. Seluruh perangkat kinerja pemerintah mulai dari pusat, propinsi, kabupaten/Kota, kecamatan, Desa/ kelurahan, lembaga sosial kemasyarakatan, dunia usaha serta pemberdayaan masyarakat itu sendiri diharapkan mau peduli. Utamanya demi mendukung program revitalisasi mewujudkan Desa Siaga Aktif dan Kelurahan Siaga Aktif.
Revitalisasi ini cukup penting mengingat, tumbuhnya kembangnya kemiskinan di Sidoarjo akan berpotensi menjadi kendala dalam mewujudkan sumber daya manusia berkualitas. Mengingat, dalam perhitungan Indek Pembangunan Manusia (IPM ), derajat kesehatan; tingkat pendidikan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat merupakan kunci penting . Unsur-unsur tersebut  akan senantiasa berkaitan.Terutama derajat kesehatan dan pendidikan masyarakat. Kedua hal ini merupakan modal utama bagi terbentuknya sumber daya manusia berkualitas. Bila manusia memiliki derajat kesehatan dan pendidikan yang baik, dalam jangka panjang bisa jadi bekal membangun kemandirian; terutama secara ekonomis. Bila semua bisa berjalan sebagaimana mestinya, turunnya angka kemiskinan masyarakat bukanlah hal yang mustahil
Sebagai gambaran sekilas, ada 5 prinsip dasar pemberdayaan masyarakat  terkait pengembangan program desa siaga:
- Menumbuhkembangkan kemampuan peran serta masyarakat dan semangat gotong royong
- Melibatkan partisipasi masyarakat, mulai dari perencanaan dan pelaksanaan
- Menggalang kemitraan dengan pihak lain untuk memaksimalkan sumber daya
- Petugas harus lebih memfungsikan diri sebagai katalisator antar pemerintah dengan masyarakat
- Kegiatan yang dilakukan dari organisasi tidak mengedepankan organisasi bisnis (profit oriented)
(sumber data presentasi BPMPKB kabupaten Sidoarjo)