Deteksi dini sebagai upaya pencegahan kanker mulut rahim (serviks) diharapkan mampu menurunkan tingkat kematian perempuan Indonesia yang disebabkan penyakit kanker rahim. Sebagaimana data yang ada, Kanker serviks menjadi penyebab tertinggi angka kematian perempuan di Indonesia.Setiap tahun tidak kurang dari 15.000 kasus kanker serviks terjadi di Indonesia. Itu membuat kanker serviks disebut sebagai penyakit pembunuh wanita nomor 1 di Indonesia.
Pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) Candi Sidoarjo dalam programnya , melakukan inovasi  upaya pencegahan penyakit mulut rahim ini dengan nama ” Pekan Murah”  kependekan dari Pencegahan Kanker Mulut Rahim . Hal itu ditegaskan kepala puskesmas Candi , dr Siti Murtafi’ah disela acara ” Pekan Murah’ dengan metode IVA , ke IV  desa Kedungkendo kecamatan Candi , Jum’at (21/4).
Dalam acara yang bertempat di balai desa Kedungkendo ini, kepala puskesmas Candi ini menyampaikan pentingnya deteksi dini untuk mengetahui kesehatan mulut rahim sebelum terlambat hingga pada tingkat stadium IV  kanker mulut rahim yang sulit penangannya.
” Sebagaimana yang menimpa salah satu artis ,Jupe yang divonis menderita kanker mulut rahim stadium berat hingga penanganan sakitnya juga sangat rumit,” cetus dr Siti Murtafi’ah.
Lebih jauh, dr Siti Murtafi’ah menyampaikan, IVA atau inspection visual dengan Asam Asetat adalah salah satu metode pemeriksaan mulut rahim.
” Ada juga, metode pap smear. Untuk lebih mudahnya IVA kita sebut saja sebagai metode dengan cara Intip Vagina Anda,” ungkap bu dokter ini.
Menurutnya, metode IVA sangat simple dan mudah dilakukan oleh petugas kesehatan di tingkatan puskesmas.Bahkan bila ditemukan indikasi awal terkena penyakit yang berasal dari virus ini, bisa ditangani langsung.
‘Pekan Murah’  dengan metode IVA yang dilaksanakan di desa Kedungkendo ini merupakan kegiatan ke empat kalinya setelah sebelumnya dilaksanakan di desa Sumokali.Rencananya, puskesmas Candi akan menggelar ‘pekan murah’ ini keseluruh desa yang ada di kecamatan Candi secara bergiliran.
Untuk di desa Kedungkendo ini , diharapkan sekitar 100 an ibu ibu akan mengikuti acara ini, yang meliputi Anamnesa atau wawancara pendataan awal dengan petugas kesehatan dari puskesmas Candi , mendengarkan sosialisasi dari bagian promosi kesehatan puskesmas Candi dan Pemeriksaan dengan metode IVA di ruang poskesdes.
Ninik Kadaryani dari bagian promkes puskesmas Candi bersama salah satu dokter muda ,dr Sherly  menyampaikan sosialisasi terkait kesehatan mulut rahim.
Menurut Sherly , perempuan yang beresiko tinggi atau rentan terkena kanker mulut rahim  pertama, mereka yang gonta ganti pasangan, kedua , perempuan yang berhubungan Sex dibawah 20 tahun , Ketiga, Perempuan perokok pasif maupun aktif.
” Yang terpenting juga jaga kesehatan, karena kondisi daya tahan tubuh faktor penting untuk tidak mudah terserang virus ini,” ucap dokter muda ini.