Profil Puskesmas Waru

Selayang Pandang

Membangkitkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat merupakan salah satu titik pijak Puskemas Waru Sidoarjo meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Ketiga elemen tersebut secara bertahap telah disinergikan untuk membangun budaya pola hidup sehat dan lingkungan bersih demi mendorong terbentuknya kualitas hidup generasi penerus bangsa secara mandiri.

Puskesmas Waru yang berada di Jl. Barito Pojok No.1 Wisma Tropodo, Waru ini telah berperan melayani kebutuhan layanan kesehatan warga di 11 desa. Dalam catatan Biro Pusat Statistik (BPS 2012) Sidoarjo, di wilayah yang didominasi tambak, industri dan pertanian ini ada sekitar 25.733 rumah tangga.

Untuk memberikan layanan maksimal, pemerintah daerah melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo telah menugaskan 4 orang dokter umum, 3 orang dokter gigi, 20 orang bidan lulusan akademi perawat dan akademi kebidanan, 6 orang bidan, 3 orang perawat (umum) dan 2 orang perawat gigi, 1 orang SPPH, 1 orang SAA, 2 orang tenaga laborat, 2 orang lulusan akademi gizi, 7 orang administrasi, dan 5 orang tenaga umum.

Kebijakan tersebut dilakukan tidak hanya untuk mendukung terlaksananya program yang bermuara pada Masyarakat Sehat Secara Mandiri dan Berkeadilan. Namun juga ditujukan demi mewujudkan Visi Indonesia Sehat 2011. Puskesmas Waru pun telah mengimplementasikan semua itu dalam kegiatan pelayanan kesehatan dasar yang ramah, profesional dan partisipatif untuk mencapai masyarakat sehat.

Secara rutin, Puskesmas Waru juga telah memberikan layanan kesehatan dasar bermutu merata dan terjangkau. Termasuk layanan kesehatan rawat inap dan berbagai bentuk pelayanan yang bersifat preventif dan kuratif. Serangkaian pelayanan kesehatan dasar tersebut antara lain: pelayanan kesehatan ibu dan bayi; pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dengan kompetensi kebidanan; Ibu hamil resiko tinggi (komplikasi) yang dirujuk dan ditangani; Pelayanan ibu nifas dan neonatal resiko tinggi; Pelayanan keluarga berencana (KB); Pelayanan Kesehatan Anak Pra Sekolah, Usia Sekolah dan Remaja; Kesehatan Usila, Gigi dan Mulut.

Semua ini dilakukan untuk meredam laju tingkat kematian ibu, anak dan balita; mengendalikan penanganan penyakit menular seperti TB Paru, HIV/AIDS dan infeksi saluran akut (ISPA), infeksi menular seksual (IMS), kusta dan berbagai keluhan kesehatan yang dialami masyarakat. Diantaranya penanganan kesehatan bersifat gawat darurat, layanan terkait jaminan pemeliharaan keluarga miskin dan keluarga rentan, sampai dengan jaminan pemeliharaan kesehatan pra-bayar.

Selain itu, seluruh perangkat kinerja puskesmas ini juga aktif melaksanakan kegiatan bersifat promotif. Tujuannya, tidak hanya mendorong kemandirian masyarakat agar hidup sehat. Namun juga untuk mengurangi dan pencegahan penyakit menular yang dapat diatasi dengan imunisasi (PD3I). Misalnya, tetanus neonatorum, campak, difteri, penyakit pertusis, penyakit polio, hepatitis B, dan berbagai penyakit berpotensi KLB seperti demam berdarah dengue.

Dalam kegiatan promotif tersebut, Puskesmas Waru juga tiada henti menstimulan tumbuhnya kesadaran pasien dan masyarakat untuk berperilaku Hidup Sehat (PHBS). Artinya, seluruh anggota keluarga bersedia dengan berperilaku hidup bersih. Ada 10 indikator yang senantiasa disosialisasikan. Diantaranya, persalinan oleh tenaga kesehatan, bayi dengan ASI Eksklusif, menimbang bayi dan balita secara teratur, menggunakan air bersih, mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, menggunakan jamban sehat, memberantas jentik nyamuk, makan buah dan sayur setiap hari, melakukan aktivitas fisik setiap hari, , tidak merokok di dalam rumah. Selain itu juga diperkenalkan penting Rumah Sehat, Akses air bersih dan sarana sanitasi dasar, Tempat umum dan pengelolaan makanan sehat sampai dengan Pembinaan Institusi Terkait Kesehatan Lingkungan. (*)

Anda mungkin juga suka...