Sidoarjo,  Sebagaimana diketahui,masih adanya kasus campak di Kota Delta yang relatif tinggi, dimana hingga pertengahan tahun ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Sidoarjo telah mencatat 541 kasus. Bila melihat tren dua tahun sebelumnya, memang ada kenaikan hampir tiga kali lipat. Padahal, imunisasi campak telah digalakkan.
Setiap menemukan kasus suspect campak, dinkes selalu menindaklanjutinya dengan melakukan pemeriksaan sampel darah (spesimen) pasien dan epidemiologi (PE). Termasuk pemberian vitamin A kepada pasien untuk mengembalikan fungsi mata dan kulit. Selanjutnya, spesimen tersebut diserahkan ke Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Provinsi Jatim.
Hasil pemeriksaan spesimen ternyata tidak didominasi virus campak. Melainkan virus rubella, dimana keduanya menimbulkan gejala yang hampir sama.
 â€ÂKalau campak, biasanya panas tinggi. Kalau rubella, hanya hangat. Sama-sama ada ruam,†ujar Plt Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) dr Idong Djuanda  (21/7).
Karena itu, tahun ini Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menginstruksikan untuk mengadakan kampanye imunisasi measles rubella (MR). Gebyar imunisasi tersebut dilakukan pada Agustus dan September mendatang.
 â€ÂSelama ini, hanya ada vaksin untuk virus campak ( measles yang gratis dari Kemenkes, Red), sedangkan virus rubela belum ada sama sekali,†jelas Idong.
Sasaran pemberian imunisasi MR adalah anak usia 9 bulan–15 tahun. Di Sidoarjo, target sasarannya mencapai 497.112 anak.
 â€ÂSemua anak usia tersebut wajib menjalani imunisasi MR meski sudah mendapatkan imunisasi campak,†katanya.