Catatan Inovasi Puskesmas (bagian-2)
PKM Tarik
Menurut Kepala Puskesmas Tarik dr. Hinu Sulistijorini Ririn, MMRS, inovasi aplikasi SIAP Tarik bertujuan untuk mempermudah dan mempercepat pelayanan antrian pasien melalui sistem SMS. Sejak diterapkan aplikasi SIAP Tarik di bulan April 2017, jumlah pasien yang mengambil antrian langsung datang ke puskesmas sudah berkurang.
Ruang tunggu yang berukuran 20 m2 ini tidak lagi sesak pasien menunggu antrian. Bisa dibayangkan, rata-rata 196 orang setiap hari berkunjung ingin memperoleh layanan kesehatan. Kini dengan SIAP Tarik
Jumlah antrian sangat berkurang, jika ada tidak perlu menunggu terlalu lama. Mengapa, karena pasien telah mengetahui nomor antriannya, sehingga bisa menunggu dari rumah masing-masing.
Ketua Tim Sidoarjo Menuju Smart City Ir. Setyo Winarno pun mengapresiasi inovasi Puskesmas Tarik. Inovasi ini sudah memenuhi unsur pembaharuan, diantaranya kemudahkan bagi masyarakat dan pemerintah, efektif – efisien. Selain itu, inovasi harus bisa direplikasikan ke tempat lain. Perlu diketahui, setiap inovasi yang dikembangkan harus dapat dirasakan masyarakat manfaatnya.
PKM Waru
Kepala Puskesmas Waru, drg Fauzi Basalamah pernah menceritakan, aplikasi ini dibuat untuk mengetahui jejak rekam medis pasien sejak dari pendaftaran. Pasien cukup menempelkan KTP-nya dan bisa diketahui jejak rekam medisnya. Proses ini tidak perlu waktu lama, cukup satu menit.
Dakumen data rekam medis pasien ini jelas mempermudah dan mempercepat layanan bagi pasien. Petugas di Puskesmas Waru tidak lagi harus mencari indentitas rekam medis pasien diantara tumpukan data rekam medis pasien lain. Aktivitas manual tersebut jelas membutuhkan waktu lama. Selain itu, aplikasi Si Elok Rupa ini sudah tidak lagi menggunakan kertas. Ini artinya ada penghematan yang lain.
Di Puskesmas Waru sehari seringkali menerima kunjungan pasien sekitar 300-400 orang. Jumlah ini relatif wajar karena Kecamatan Waru termasuk wilayah terpadat di Sidoarjo. Jumlahnya diperkirakan mencapai 163 ribu jiwa penduduk. (cat)