Dinkes-Sidoarjo
Puskesmas (PKM) di wilayah Sidoarjo meningkatkan aktivitas Pemberantasan Sarang Nyamuk. Sejak musim penghujan di akhir Januari sampai pertengahan Pebruari 2019, catatan Dinas Kesehatan Sidoarjo ada 74 penderita tersebar di seluruh kota.
PKM Balongbendo, PKM Sukodono, PKM Trosobo, PKM Buduran, dan PKM Tanggulangin merupakan contoh masifnya giatnya aktivitas PSN dilaksanakan di kabupaten yang dipimpin Bupati H. Saiful Ilah SH. MHum.
Seperti di Balongbendo. Ketika ada indikasi beberapa warga terjangkit gejala DBD, PKM Balongbendo da langsung bergerak dan Dinas Kesehatan melakukan pemantuan. Kepala Puskesmas Balongbendo dr. Rita S turun ‘gelanggang’ menguatkan giat preventif pencegahan.  Bahkan dilakukan sinergis bersama jajaran pemerintahan tingkat kecamatan, kelurahan, polsek dan koramil untuk memantau jentik di rumah warga.
“Ada 100 rumah yang sempat diperiksa. Rata-rata ditemukan jentik-jentik di bak penampungan air atau bak mandi.  Himbauan dan penyuluhan pun dilakukan tentang pentingnya memberantas jentik-jentik, sampai motivasi terkait fogging,†kata Dr. Rita.
Langkah serupa dilakukan Puskesmas Buduruan. Pebruari ini ada lima pasien (DBD) ditangani petugas Puskesmas. Untuk menangkal dan mencegah berkembangnya DBD, Puskesmas Buduran bersama jajaran kecamatan juga bersilahturahmi dengan warga untuk memberikan penyuluhan tentang PSN dan dampak fogging. “Kami juga membentuk kader jumatik, satu rumah satu pemantau jumantik,” kata Kepala Puskesmas Buduran Yopi Agung Priyambono.
Puskesmas Trosobo pun demikian. Guna memberantas penyakit ini, Kepala PKM Trosobo dr. Arif Rahman Nurdianto berinovasi membuat channel Youtube, telekonferensi dan instagram untuk  mempermudah layanan penyuluhan dan komunikasi dengan warga. Beberapa inovasi tersebut dikemas dalam Cyber DBD. Tujuannya agar semakin banyak banyak warga memahami tentang PSN dan mewujudkan  Gerakan Satu Rumah – Satu Jumantik (GIRI).  Semua ini
Puskesmas Tanggulangin pun tak kalah kreatif. Giat PSN dikemas dalam inovasi program Petik Mandiri Buah Naga. Program ini merupakan aktualisasi Periksa Jentik Rumah Sendiri bersama Anak Sekolah dan Keluarga .
Kepala Puskesmas Tanggulangin Drg. Erni Wahyuni, MM mengatakan, program ini merupakan pengembangan dari program 1 rumah 1 jumantik (1R1J). Dengan adanya program ini diharapkan, seluruh anggota keluarga, baik orang tua atau pun anak-anak mempunyai kewajiban memeriksa jentik di rumah sendiri, khususnya tempat-tempat penampungan air. Tujuannya agar jentik nyamuk tidak ada kesempatan tumbuh jadi nyamuk dewasa.
Inovasi Petik Mandiri Buah Naga diawali dari Desa Randegan dan memperoleh dukungan Camat, Forkopimka dan jajaran pemerintah desa serta kader-kader kesehatan. Warga desa Randegan pun juga telah berpartisipasi sejak tahun 2017. Diharapkan program inovasi ini diikuti seluruh pemdes di wilayah kecamatan Tanggulangin, serta seluruh warga dapat terbebas dr kasus DB. (cat)