Ada 374 Taman Posyandu, Siap ‘Redam’ Stunting

Dibalik Jambore Kader Posyandu

Dinkes-Sidoarjo

taman posyanduTaman Posyandu (Tapos) merupakan salah satu bentuk inovasi pengembang peran Posyandu yang selama ini hanya melayani kesehatan balita. Dengan inovasi ini, aktivitas di Taman Posyandu tidak lagi terbatas terkait unsur pelayanan kesehatan; namun ada unsur edukasi (pendidikan) dan pengetahuan asuh anak. Semua  unsur ini memang tidak bisa dipisahkan begitu saja.  Taman Posyandu dapat dioptimalkan bagi pencegahan stunting, (18/7).

Endang Sawitri BSc, Kasi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat Dinas Kesehatan Kab Sidoarjo menceritakan, setiap balita yang datang ke Taman Posyandu akan diberikan edukasi sesuai dengan perkembang usia. Ini merupakan salah satu sarana mengintegrasikan pelayanan kesehatan dan pendidikan bagi anak-anak Balita. Oleh karena itu, keberadaan Taman Posyandu ini sangat penting bagi peningkatan tumbuh kembang Balita, sehingga Balita bisa menjadi sehat jasmani dan rohani.

Aktivitas ini merupakan bagian dari upaya untuk mempersiapkan generasi emas Indonesia.  Para orang tua yang masih memiliki Balita sudah saatnya menyadari pentingnya ke Taman Posyandu dan sebulan sekali bisa hadir. Petugas Posyandu bisa mendatangi bila para ibu yang memiliki bayi balita tidak tidak datang. Ini merupakan langkah preventif agar jangan sampai ada gizi buruk hingga berakibat pada kematian bayi.

Saat ini di wilayah Sidoarjo adan 374 Taman Posyandu yang tersebebar di 353 desa/kelurahan. Berdasarkan data tersebut sudah bisa dipastikan bila setiap  desa telah memiliki sarana-prasaran itu dan dimungkinkan ada yang lebih dari satu Taman Posyandu. Aktivitas Taman Posyandu tentu akan terus mengalami inovasi sampai menyentuk kegiatan berbasis deteksi dini. Misal ada konsultasi kesehatan ibu anak (KIA), konsultasi KB, dan deteksi tumbuh kembang. ”Deteksi tumbuh kembang anak Balita di Taman Posyandu ini harus dilakukan,” kata Endang. (cat)