Profil Puskesmas Bareng Krajan

Puskesmas Barengkrajan sebagai ujung tombak layanan kesehatan dasar, tiada henti memantapkan upaya meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampun hidup sehat masyarakat di wilayah kerjanya. Didukung tenaga kesehatan  mumpuni, puskesmas ini telah siap melayani masyarakat. Bahkan untuk mempermudah dan mempercepat pelayanan, Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo telah mempersiapkan Puskesmas Pembantu di desa Punokawan dan aktivitas pendampingan layanan di posyandu, polindes, poskestren, dan Poskesdes.
Pusat layanan kesehatan yang satu ini, berbagi wilayah kerja dengan Puskesmas Krian. Bedanya hanyalah cakupan wilayah kerja. Puskesmas satu ini diberi amanah melayani  desa, diantaranya:  Keboharan, Ponokawan, Sidomojo, Tempel, Watugolong, Barengkrajan dan Sidorejo. Warga di tujuh desa ini tercatat 32.433 jiwa.
Layanan kesehatan yang telah dipersiapkan adalah
1.       Pelayanan Antenatal: pelayanan kesehatan untuk ibu hamil dan selama masa kehamilan
2.       Pelayanan Imunisasi
3.       Kunjungan neonatus
4.       Kunjungan Bayi
5.       Pelayanan Kesehatan Usia Sekolah dan Lanjut Usia
6.       Pelayanan Gigi dan Mulut
7.       Sarana Kesehatan dengan Kemampuan Gawat Darurat
8.       Pemantauan Gizi Buruk
Di puskesmas ini juga tersedia sarana rawat inap.  Selama tahun 2012 sudah ada sektar 330 pasien menikmati perawatan rawat inap dan 28.163 menikmati layanan rawat jalan.
                                                                                                                                
Dalam menjalankan tugas layanan,  Puskesmas Barengkrajan ini dikawal dokter umum (3), dokter gigi (2), perawat (8), bidan (8), tenaga Kesling (1), tenaga gizi (1), tenaga farmasi dan apoteker masing-masing 1 orang dilengkapi 1 unit mobil operasional serta 1 unit mobil ambulan.
Program Inovasi
Puskesmas Barengkrajan  telah mengembangkan program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Program ini  merupakan salah upaya menstimulan masyarakat untuk peduli dan mau merubah perilaku menuju pola hidup bersih-sehat (hygienes) dan sanitasi melalui metode pemicuan.
Ada lima elemen dasar yang menjadi prioritas dalam program ini, yaitu tidak buang air besar di sembarang tempat; mencuci tangan pakai sabun; mengelola air minum dan makanan yang aman; mengelola sampah dengan benar; dan mengelola limbah cair rumah tangga dengan aman.
Untuk memuluskan program ini, masyarakat akan distimulan untuk memicu rasa jijik dan  memicu rasa takut sakit. Dengan demikian diharapkan masyarakat secara perlahan turut serta mengurangi terjadinya kontaminasi lingkungan sekitar dan menyadari kesehatan diri begitu penting. (r)