Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di Kota Sidoarjo, Jawa Timur memiliki inovasi untuk meningkatkan kualitas kesehatan, sekaligus menghibur pengunjung dan pasiennya.
Caranya pun sederhana. Di tempat ini, selalu digelar musik yang dimainkan secara langsung oleh sekelompok anak jalanan.
Tak heran, sering di halaman Puskesmas ini, bisa ditemui sekelompok anak berambut gondrong, sedang bermain musik layaknya mengamen. Mereka sengaja dilibatkan untuk bermain musik bersama dokter dan petugas layanan Puskesmas. Beragam lagu dari berbagai genre musik, band ternama dan penyanyi dimainkan di sini.
Selain bermusik, petugas Puskesmas juga kerap keliling ke area pengunjung untuk memberikan penyuluhan kesehatan. Di antaranya yang sedang marak adalah penyakit demam berdarah, narkoba, dan HIV/AIDS.
Penyuluhan ini sengaja diberikan pengunjung di sela-sela antrean menunggu giliran layanan. Sambil mendengarkan musik, pengunjung pun dibuat santai dan nyaman, sehingga lebih mudah menerima informasi tentang kesehatan.
Kepala Puskesmas Kota Sidoarjo, Muhammad Atho’illah, mengatakan apa yang dilakukan Puskesmas ini diberinya nama ‘healthy music’ atau musik yang menyehatkan.
“ Meskipun selama bulan Ramadhan saat ini, kita hentikan dulu,†ungkap dr Atho’ , selasa (20/6)
Pihak Puskesmas sengaja menelurkan inovasi ini agar pengunjung tidak mudah bosan menunggu antrean layanan Puskesmas. Apalagi, menurut penelitian, mendengarkan musik mempengaruhi peningkatan kualitas kesehatan individu.
“Alunan musik yang dinikmati seseorang akan merangsang keluarnya hormon endorfin. Endorfin ini merupakan hormon yang meningkatkan rasa senang pada diri seseorang,” jelas Atho’illah di Puskesmas Kota Sidoarjo.
Dia juga berharap, meningkatnya rasa bahagia, turut memperbaiki kualitas kesehatan pengunjung dan pasien. Sebab, menurutnya, faktor psikologis sangat mempengaruhi kesehatan seseorang.
Selain memberikan hiburan musik dan menambah pengetahuan kesehatan, pihak Puskesmas juga membuka ruang diskusi dan kesempatan kepada pengunjung untuk menyampaikan pertanyaan seputar masalah kesehatan.
Bahkan, tak jarang juga meminta kritik terhadap layanan yang diberikan Puskesmas Kota Sidoarjo. Lewat cara ini, diharapkan terjadi komunikasi dua arah sehingga semboyan puskesmas untuk memberikan layanan kesehatan yang maksimal bagi masyarakat, bisa terwujud
Sumber viva di olah