Dinkes-Sidoarjo
Pemberatasan Sarang Nyamuk (PSN) menjadi salah satu prioritas Dinas Kesehatan Sidoarjo di musim penghujan ini. PLt Kepala Dinas Kesehatan drg. Syaf Satriawan Sp.Pros pun bergerak cepat dengan memantau kamar mandi di lingkungan dinas yang dipimpinnya didampingi Kepala Bidang P2P  dr. M. Atho’illah.
Menurut dr. Atho’illah, PSN merupakan langkah penting mengurangi berkembangnya nyamuk Aedes Aegypti. Dinkes Sidoarjo pun terus menguatkan Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik (GIRI). Tugas utamanya memantau jentik di rumah. Ini dilakukan sebagai optimalisasi program 4M atau Program Menguras, Menutup, Mengubur dan Memantau.yang bertujuan memberantas DBD ( Demam Berdarah Dengue).
Perlu diketahui, Nyamuk Aedes Aegypti itu senang air bersih. Saat mendampingi dr. Syaf keliling kamar-kamar mandi di lingkungan kantor Dinas Kesehatan  membawa senter sebagai alat penerangan untuk menyorot bak mandi.
Ingat menguras bak mandi harus rutin. Menguras bak mandi atau tempat penampungan air selayakmya tidak sekadar menghilangkan air. Tapi juga menggosok celah-celah bak dengan harapan telur nyamuk ikut rontok. Begitu pula menutup tempat penampungan air, mengubur barang bekas yang berpotensi menampung air dan jadi sarana berkembang biak nyamuk.
Satu lagi yang tak kalah penting, memantau jentik nyamuk. Pemantauan jentik, bertujuan menghilangkan nyamuk sampai telur dan jentiknya, Kalau fogging yang mati hanya nyamuk dewasa tidak bisa mematikan jentiknya.
Langkah preventif lain, menghindari gigitan nyamuk. Ini bisa menggunakan lotion anti nyamuk, memasukan ikan pada kolam atau akuarium. Tujuannya jentik nyamuk tidak bisa bertahan hidup.
Berdasarkan data dinkes, Januari 2019 ini ada 35 penderita DBD. Mayoritas korban adalah anak-anak, sisanya kalangan dewasa. Dinkes meminta warga tetap waspada. (cat)