Profil Puskemas Medaeng Waru

Kecamatan Waru memiliki dua lokasi pusat layanan kesehatan masyarakat. Salah satu diantaranya adalah Puskesmas Medaeng. Puskesmas yang berlokasi di kisaran sektor industri ini, sudah bertekad memberi pelayanan maksimal demi terwujudnya generasi sehat dan sumber daya manusi (SDM) berkualitas. Penguatan sistem kesehatan yang bermuara pada percepatan akses layanan untuk ibu-anak, keluarga,  masyarakat sampai dengan pemberdayaan perempuan jadi pijakan prioritas.

Puskemas Medaeng memiliki tanggung jawab mengawal derajat kesehatan warga 6 desa di wilayah Kecamatan Waru. Terutama yang belum terlayani oleh Puskemas Waru. Enam desa tersebut adalah Waru, Pepelegi, Janti, Kedungrejo, Bungurasih dan Medaeng. Diperkirakan ada sekitar 116.515 jiwa atau 33.871 kepala rumah tangga yang bermukim di  wilayah tersebut.

Dalam menjalankan aktivitas kinerja, pada Puskesmas ini ditugaskan  dokter umum (3 orang) ; dokter gigi (2 orang), bidan (6 orang), perawat (9 orang), tenaga gizi (1 orang), sanitasi (1 orang), farmasi (1 orang) dan analis laborat (1 orang).

Beragam pelayanan kesehatan dasar pun telah disiapkan, diantaranya melayani pasien peserta jaminan kesehatan pra-bayar seperti Askes, Jamkesmas (Jaminan Kesehatan Masyarakat) dan Jamkesda (Jaminan Kesehatan Daerah).

Dalam melaksanakan upaya pelayanan kesehatan, puskesmas Medaeng dibantu oleh Puskesmas Pembantu (Pustu) Janti dan 4 Polindes, 54 posyandu (balita dan lansia), serta 2 poskesdes.  Bahkan untuk membangun paradigma sehat dan mendorong kepedulian masyarakat agar berperan aktif dalam melaksanakan program kesehatan, Puskesmas tiada henti berusaha menguatkan jalinan kerjasama dengan berbagai pihak. Termasuk mengoptimalkan kader-kader kesehatan serta tokoh masyarakat dalam mensukseskan rangka program desa siaga aktif.

Selain itu, sebagai ujung tombak pemerintah daerah dalam memperbaiki derajat kesehatan  masyarakat, Puskesmas ini telah dilengkapi berbagai sarana prasarana untuk mendukung terjaganya kualitas kesehatan masyarakat secara berkesinambungan.  Termasuk Pelayanan neonatus; layanan kunjungan untuk memberikan konsultasi paska melahirkan. Ini dilakukan untuk menjaga dan mengurangi angka kematian (morality rate) AKI.

Selain itu juga ditujukan untuk mengontrol status gizi masyarakat, layanan kesahatan terkait ibu hamil, dan meningkatkan mutu akses layanan dan pelayanan kesehatan.

Mengingat generasi sehat bisa menjadi modal untuk mempersiapkan sumber daya manusia berkualitas; guna menghadapi tantangan jaman, tangguh dan mandiri. (r)