Inovasi berbasis teknologi informasi (TI) terus dikembangkan dalam ragka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dilingkungan pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) baik karena persaingan pelayanan kesehatan maupun meningkatnya pengetahuan kesehatan masyarakat. Puskesmas tarik, salah satu puskesmas dari 26 puskesmas dilingkungan dinas kesehatan pemerintah kabupaten (pemkab) Sidoarjo yang meluncurkan inovasi berbasis TI dengan nama SIAP Tarik. SIAP  Tarik adalah akronim (Singkatan) dari Sistim informasi antrian Puskesmas Tarik.
Kepala Puskesmas Tarik dr Hinu Tri Sulistijorini,Ririn,  MMRS menyampaikan latar belakang dari SIAP Tarik. Menurutnya, 3 hal menjadi persoalan yang harus dipecahkan melalui inovasi berbasis TI SIAP Tarik ini.
“ Pertama, Kapitasi Puskesmas Tarik yang semakin banyak . Per mei 2017  saja sudah mencapai 44. 623 Orang,†ungkap dr Hinu panggilan akrabnya, jum’at (16/07)
Lebih jauh , dr Hinu menyampaikan persoalan lainnya yang juga harus dipecahkan melalui inovasi berbasis TI  yang adalah,  Angka kunjungan puskesmas yang semakin besar.
“ Rerata kunjungan  rawat jalan  sebesar 196 pasien per hari,†cetusnya
Sedangkan tingkat kepadatan di ruang tunggu atau lobby puskesmas tarik menurut dr Hinu sudah makin tinggi , data yang ada menunjukkan Rerata kepadatan lobby jam 07.30 WIB adalah 75 manusia per 91m2 ( luas lobby Puskesmas tarik).
“ Itu semua , harus bisa dipecahkan melalui inovasi yang berbasis teknologi Informasi ini. SIAP Tarik adalah jawabannya,†imbuhnya.
Aplikasi SIAP Tarik secara sederhana dapat digambarkan sebagai upaya memudahkan masyarakat dalam mengakses layanan upaya kesehatan puskesmas (UKP) . Dengan berbasis web dan aplikasi android ,masyarakat tak perlu hadir untuk mengambil nomer antrian. Apalagi SIAP Tarik ini mempunyai  keunggulan dibandingkan sistem informasi lainnya .
“ SIAP Tarik , nomer antrean bergerak secara real time. Masyarakat bisa mengetahui sampai sejauh mana antrian berjalan dipuskesmas melalui aplikasi atau web , sehinnga memudahkan masyarakat perlu datang ke puskesmas,†terang dr Hinu.
Yang menarik lainnya, panduan SIAP Tarik ini memakai 3 bahasa , yaitu bahasa Indonesia, bahasa Jawa dan bahasa madura.SIAP Tarik juga terintegrasi dengan data base pasien, yang dapat disinkronisasikan dengan SIKDA Generik.
dr Hinu Tri Sulistijorini, Ririn, MMRS juga menyampaikan , kedepannya SIAP tarik dapat dijadikan sebagai pondasi  dasar pelayanan puskesmas paper less 2018 .
Sebagaimana diketahui, SIAP Tarik menjadi salah satu wakil dari pemkab Sidoarjo mengikuti gelar pameran inovasi pelayanan publik Jawa Timur di Gor Joko Samudro Gresik pertengahan bulan  mei lalu.
“ Alhamdulillah, kita meraih juara stand favorite dari 128 pameran yang ada,’ ujar dr Hinu.
Rencananya juga, SIAP Tarik akan mewakili kembali pemkab Sidoarjo dalam lomba KBK (Kelompok Budaya Kinerja) yang akan digelar pada bulan oktober mendatang