Dinkes-Sidoarjo
Kader-kader kesehatan terlatih tersebut, program Selamatkan yang Anda Sayang alias SEMANGGI.
Menurut Koordinator Bidan PKM Sedati Siti Hidayatul Aliyah, program Semanggi fokusnya melakukan pendampingan ibu hamil beresiko tinggi dan ibu hamil Kurang Energi Kronis (KEK). Dalam program ini secara kontinyu PKM dibantu para kader kesehatan melakukan aktivitas deteksi dini ibu hamil dan memantau ibu hamil resiko tinggi sampai masa nifas. Ini dilakukan sebagai upaya meminimalisir faktor resiko dan melakukan tindakan klinis lanjutan.
Aktivitas pendampingan, sejatinya tidak hanya pelru dilakukan paramedis atau tenaga kesehatan di Puskesmas saja. Keberadaan ibu hamil, perlu pendampingan keluarga; masyarakat dalam hal ini kader dan tokoh masyarakat; sampai dengan Tim Penggerak PKK, pemerintah desa dan kecamatan; dengan peran berbeda-beda.
Pendampingan pertama; saat pendataan ibu hamil. Fungsinya mendeteksi risiko tinggi (risti) dan kekurangan energi kronis (KEK). Kedua, saat pendampingan ibu hamil risti mulai kehamilan, persalinan, sampai nifas.
Aktivitas pendampingan ini berbasis Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)). Keuntungan melibatkan banyak warga, terutama kader adalah kecepatan penanganan. Kader merupakan warga sendiri yang realtif paham tentang seluk-beluk warga di sekitarnya. Misalnya, Kalau ada ibu hamil, yang paling tahu kader. Kader bisa segera membantu menindaklanjuti dan mendampingi.
Bila diketahui ibu hamil terindikasi KEK, maka akan ditangani langsung oleh petugas gizi. Setelah itu penyebab KEK akan ditelusuri lebih lanjut. Apa karena kekurangan asupan gizi atau yang lain. Perlu diketahui, ibu hamil KEK mendapat bantuan dari pemerintah atau bantuan dari pihak swasta dalam bentuk bantuan makanan sehat.
Dengan program Semanggi, keberadaan ibu hamil terpantau dan terdampingi. Program tersebut dilatarbelakangi masukan warga sekitar yang menginginkan adanya pendampingan lebih untuk ibu hamil.
Gerakan Semanggi telah bersinergi dengan program EMAS (Expanding Maternal and Neonatal Survival). Emas merupakan program kerja sama Kementerian Kesehatan dan USAID selama lima tahun (2012–2016) dalam rangka mengurangi angka kematian ibu dan bayi baru lahir. (catur)