Kader Posyandu Perkuat Program Pendampingan Bumil Risti

Sidoarjo

Salah satu upaya menurunkan angka kematian ibu dan bayi, Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo melakukan koordinasi untuk  memperkuat program pendampingan ibu hamil resiko tinggi (risti) oleh kader-kader posyandu. Beberapa pihak yang terlibat dalam koordinasi tersebut antara lain: Kepala Puskesmas, Bidan Koordinator Puskesmas, Koordinator Promkes Puskesmas, Bidan Penanggung jawab Desa, dan Kader Posyandu terpilih dari masing-masing Desa sekitar 10 orang.

Langkah ini koordinasi ini dilakukan untuk mengantisipasi berkembangnya jumlah kematian ibu dan bayi. Merujuk data yang tercatat, pada tahun 2013 angka kematian ibu di Kabupaten Sidoarjo 72,82/100.000 KH atau 26 Ibu meninggal.

Namun secara agregat komulatif, jumlah tersebut sudah di bawah rata-rata Propinsi Jawa Timur pada Tahun 2012 yang mencapai  97,43 per 100.000 kelahiran hidup. Jumlahini menilik catatan  Sumber LKI Kab/Kota  Propinsi Jawa Timur.

Namun mengingat Angka Kematian Ibu adalah indikator program prioritas Kesehatan dan target MDG’s tahun 2015, maka masih sangat perlu upaya untuk menurunkan angka kematian ibu tersebut.

Ada beberapa faktor yang bisa jadi penyebab kematian ibu. Misalnya dari sisi petugas kesehatan terkait dengan keterampilan dan kompetensi pelayanan kesehatan. Namun ada pula dari sisi masyarakat yang menyangkut masalah pendanaan, sosial budaya atau lainnya. Demi mengantisipasi hal tersebut, Dinas Kesehatan pun telah melakukan berbagai upaya demi menurunkan angka kematian tersebut. Antara lain kegiatan peningkatan kompetensi bidan serta pemberdayaan masyarakat peduli kesehatan.

Demi memperkuat semua itu juga perlu adanya upaya melalui kegiatan pendampingan ibu hamil beresiko oleh kader Posyandu.

Program pendampingan ibu hamil beresiko oleh kader posyandu ini terasa penting. Tujuan secara umum untuk mendeteksi /mengenal bahaya 3 terlambat, memberikan motivasi dan penyuluhan kepada ibu hamil, keluarga dan orang-orang yang berpengaruh terhadap ibu hamil tersebut sampai mendapatkan pelayanan persalinan di oleh tenaga kesehatan. Kegiatan ini terkoordinasi beberapa seksi antara lain seksi kesehatan keluarga, seksi promkes dan seksi gizi. (tac)