Puskesmas Bisa Layani Odha

Seluruh puskesmas di Sidoarjo kini bisa memberikan pelayanan gratis penanganan HIV/AIDS kepada masyarakat. Dengan begitu, kasus orang dengan HIV/ AIDS (ODHA) diharapkan bisa tertangani dengan lebih baik dan cepat.

Kepala Seksi Pemberantasan Penyakit Dinkes Sidoarjo Yuliwati mengatakan, sebelumnya hanya ada lima puskesmas yang bisa melayani pemeriksaan gratis. Yakni, Puskesmas Sidoarjo, Porong, Krian, Waru, dan Taman. Untuk memperluas jangkauan penemuan HIV/AIDS, 26 puskesmas di Sidoarjo diwajibkan bisa memberikan layanan serupa. ”Per 13 November, kami sudah memiliki konselor HIV di setiap puskesmas,” ujarnya.

Pihaknya bekerja sama dengan bidang sumber daya kesehatan (SDK) dinkes untuk melatih seluruh dokter dan perawat di setiap puskesmas. Mereka dilatih selama lima hari untuk dijadikan konselor HIV. Tidak hanya itu. Seluruh puskesmas juga mendapatkan saranaprasarana seperti reagen, alat pemeriksaan HIV dan IMS, serta rotator (alat untuk mendeteksi IMS). ”Jadi, pasien BPJS maupun non-BPJS bisa periksa HIV gratis di puskesmas,” paparnya.

Saat ini, dinkes memiliki 18 ribu reagen dari pengadaan melalui APBD pada Juli 2015. Jumlah tersebut cukup besar untuk melayani masyarakat Sidoarjo yang melakukan pemeriksaan HIV. ”Stok reagen sangat aman. Masa berlaku reagen juga cukup lama. Jika habis, kami bisa minta langsung ke provinsi,” katanya.

Dinkes berencana membuat ARV satelit di Puskesmas Krian. Selama ini, pemberian ARV hanya bisa dilakukan di RSUD Sidoarjo. Ini dilakukan agar pasien HIV lebih mudah menjangkau layanan ARV. (re, JP)