Upaya Meningkatkan Indikator Derajat Kesehatan Masyarakat

Beberapa indikator pencapaian upaya pembangunan bidang kesehatan dikabupaten Sidoarjo terus memperlihatkan perbaikan dari tahun ke tahun, indikator itu meliputi:

Usia Harapan Hidup  (UHH) , peningkatan kinerja  UHH ditandai tingginya tingkat Usia harapan hidup yang mencerminkan makin membaiknya tingkat kesehatan masyarakat.Pada tahun 2015 Usia harapan hidup mencapai 71,51 tahun (data per 29 januari 2016)  sedangkan pada tahun sebelumnya, tahun 2014 sebesar 70,99 tahun .Angka UHH Sidoarjo yang mencapai rentang 70 – 71  tahun ini, masuk kategori sangat baik.

Angka Kematian Bayi (AKB), sebagai salah satu indikator yang menunjukkan kebrehasilan pelayanan kesehatan. Pada tahun 2016 , AKB mencapai 4,26 per 1000 kelahiran hidup, dan lebih rendah dari target yang ditetapkan sebesar < 12 per 1000 kelahiran hidup. Hal ini juga turun dari tahun 2015 , dimana AKB mencapai 6,27 per 1000 kelahiran hidup.

Sedangkan pada tahun 2014, AKB per 1000 kelahiran menunjukkan angka sebesar 6,82 per 1000 kelahiran bayi hidup.  Penurunan AKB dikarenakan ketrampilan dan pengetahuan tentang tatalaksana penanganan gawat darurat bayi dan deteksi dini risiko sudah cukup optimal.

Hasil evaluasi program dinas kesehatan pemerintah kabupaten Sidoarjo AKB atau angka kematian neonatus dapat digambarkan , pertama; Berdasarkan penyebab, angka kematian bayi dari 2015 hingga 2016 , mayoritas disebabkan dari BBLR (bayi berat lahir rendah) dimana pada tahun 2016 BBLR ,58,56% yang turun dari tahun 2015 , BBLR sebesar 66%.

Kedua, berdasar masa/ waktu ,ditahun 2016 kematian neonatus mayoritas pada masa neo natus dini sebesar 51% , post neo 33%, neo natus lanjut 16%.

Angka Kematian Ibu (AKI), kematian ibu adalah kematian yang terjadi pada ibu karena peristiwa kehamilan.Angka kematian ibu dikabupaten Sidoarjo , per 100.000  kelahiran hidup pada tahun 2014 , 80,02 , pada tahun 2015 , 72,09 dan pada tahun 2016 sebesar 66,34% dengan besaran penyebabnya adalah Pre Eklamsi, pendarahan dan lainnya.

Upaya yang dilakukan dalam mengurangi angka kematian Ibu ,

  1. Pelayanan standart ibu hamil
  2. Peningkatan kertrampilan Nakes dalam APN (asuhan persalinan normal)
  3. Pemanfaatan buku KIA
  4. Refreshing deteksi resikotinggi oleh masyarakat (kader kesehatan,pkk dll)
  5. Optimalisasi P4K (perencanaan,persalinan dan pencegahan komplikasi)
  6. Perbaikan tatalaksana pada gawat darurat maternal, dan neonatal melalui skill assesmentdengan sasaran tenaga kesehatan (bidan)
  7. Optimalisasi sistim rujukan

 

Sumber: LKPJ di Olah

Foto / gambar : Ilustrasi saja

Anda mungkin juga suka...

Exit mobile version