Kelompok prioritas di Kabupaten Sidoarjo, yang di evaluasi belum maksimal untuk divaksin Covid-19, adalah para Lanjut Usia (Lansia). Data dari Dinas Kesehatan Kab Sidoarjo, angkanya total masih sebesar 28.29%.
Kepala Bidang Pencegahan Penyakit Dinas Kesehatan Kab Sidoarjo, dr. M. Atho’ Illah, MM, mengatakan para Lansia ini rata-rata mengaku masih takut dan trauma untuk di vaksin. Sebab mereka terpengaruh oleh berita-berita di media massa.
“Ini akan menjadi evaluasi kita, untuk semakin gencar dalam sosialisasi vaksinasi ini, khususnya kepada kalangan Lansia,” komentarnya.
Untuk memotivasi para Lansia agar bisa memperoleh vaksinasi Covid-19, Selasa (25/5) kemarin, pihak Kec. Buduran dan Puskesmas Buduran, bekerja sama.
Para Lansia yang belum divaksin yang berada di 15 desa di wilayah itu, di jemput oleh perangkat desa dan di bawa ke Kantor Kec. Buduran, kemudian di vaksin oleh petugas kesehatan dari Puskesmas Buduran.
Sekretaris Kecamatan Buduran, Lukman Sanjaya S.Stp, mengatakan pihaknya sempat minta kepada pihak desa, supaya bisa menghadirkan 10 orang Lansia di setiap desanya. Para Lansia ini di jemput memakai fasilitas mobil desa masing-masing.
“Kita akui masih ada desa yang tidak mengirim. Tetapi juga ada desa yang menghadirkan Lansia malah lebih dari 10 orang,” kata Lukman.
Sementara itu, disampaikan oleh Kepala Puskesmas Buduran, dr. Yoppy Agung Priambodo, dalam kegiatan sehari itu ada sebanyak 93 orang Lansia yang mampu di vaksin. Rinciannya, perempuan 50 orang dan pria 43 orang.
“Alhamdulilah semuanya berjalan lancar, berkat bimbingan Bapak Kepala Dinkes Sidoarjo dan dukungan Bapak Bupati”, kata dr. Yoppy.
Agar tidak sampai ada kerumunan, kata dr. Yoppy, jam layanan vaksinasi untuk tiap desa ini dibuat berbeda-beda. Kegiatannya dimulai sejak pukul 08.00 WIB sampai selesai.
Menurut catatan dr. Yoppy, dalam kegiatan vaksinasi-vaksinasi sebelumnya, secara keseluruhan jumlah Lansia di wilayah Kec. Buduran yang mampu bisa di vaksinasi masih sebesar kurang lebih 25 % saja. *