Mudin di Kabupaten Sidoarjo Mendapat Bimbingan Tata Cara Pemulasaran Jenasah Pasien Covid-19

Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo mengharapkan nantinya tidak ada lagi aksi penolakan dari warga desa di Sidoarjo, terkait  pemakaman jenasah dari pasien Covid-19.

Sebab para Mudin  yang ada di kabupaten ini sudah mendapatkan tata cara bagaimana  pemulasaran jenasah pasien Covid yang semestinya.

Dikatakan dr Evi Diana Fitri,  spesialis  forensik dari RSUD Sidoarjo, para Mudin di Kabupaten Sidoarjo diharapkan akan bisa membantu pihak rumah sakit rujukan untuk merawat jenasah pasien Covid-19 dengan semestinya.

“Karena saat ini banyak pasien Covid yang meninggal dunia.  Tidak hanya di RSUD Sidoarjo saja.  Juga di rumah. Kami semua sedang  kewalahan dalam perawatan jenasah untuk pemulasaran pasien Covid ini,” kata dr Evi, saat menjadi narasumber acara koordinasi  pemulasaran jenasah pasien Covid-19 yang digelar oleh Dinkes Kab Sidoarjo, belum lama ini.

“Memandikan jenasah pasien  Covid-19, tidak hanya tanggung jawab rumah sakit saja.  Juga para Mudin, kewajiban kita yang masih hidup ini,” tambahnya.

Menurut dr Evi,   apabila warga desa sampai ada yang melakukan penolakan untuk pemakaman jenasah pasien Covid-19, dikarenakan mereka belum paham dalam tata laksana pemulasaran jenasah pasien Covid-19.

Dirinya bersyukur di Kabupaten Sidoarjo tidak sampai ada penolakan jenasah pasien Covid. Karena sesuai ketentuan agama Islam, mayat harus segera dimakamkan tidak lebih dari 20 jam.

“Dengan adanya kegiatan pemulasaran  ini, saya harap tidak akan ada alasan lagi, dari  warga menolak jenasah  pasien covid dimakaan di wilayah Sidoarjo karena alasan  desa tak siap tata laksana jenasah Covid,” tegasnya.

Kepala Bidang Pelayanan Dinas Kesehatan Kab Sidoarjo, dr Abdilah Asegaf MM, mengatakan masalah ini sangat perlu dikoordinsikan secara seksama. Karena saat ini banyak masyarakat di desa yang merasa gelisah. Karena melihat banyak lonjakan pasien Covid-19 yang meninggal dunia. Baik yang ada di rumah sakit rujukan maupun yang berada di rumah. Dirinya bangga, atas usaha Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor, ada pihak yang membantu 1000 peti jenasah untuk keperluan ini.  Sementara dari Dinas Kesehatan Kab Sidoarjo sendiri, juga akan menyediakan 500 kantong jenasah.