Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo memperingati Hari AIDS Sedunia, pada 1 Desember 2021, dengan melakukan zoom meeting kepada pelajar SMA di Kab Sidoarjo.
Untuk kegiatan offlinennya dilakukan dengan 100 siswa, yang ditempatkan di SMA Antartika Buduran. Kegiatan sosialisasi pencegahan virus HIV ini, juga dishare ke semua media sosial layanan HIV.
Kepala Bidang Pencegahan Penyakit Dinas Kesehatan Kab Sidoarjo, dr M. Ato’ Ilah MM, mengatakan sebanyak 428 kasus baru HIV ditemukan di Kab Sidoarjo dalam tahun 2021 ini.
Kasus wabah penyakit ini seperti, menurut dr Ato’Ilah, seperti fenomena gunung es. Yakni, ditemukan satu kasus, selanjutnya ditemukan kasus-kasus lain yang jumlahnya tambah banyak.
Menurut dr M. Ato’ Ilah, Kab Sidoarjo berada pada urutan ke-3 di Provinsi Jawa Timur, dalam upaya untuk menemukan kasus baru virus HIV di tahun 2021 ini.
“Dengan banyak menemukan kasus penyakit ini, harapan kita supaya segera bisa diberikan pengobatan ARV, semoga nanti pada tahun 2030, kasus ini semakin menurun atau nol kasus baru,” kata dr M.Ato’Ilah, Senin (6/12/2021).
Dari data yang ada, faktor penularan kasus penyakit karena virus HIV ini, di Kab Sidoarjo paling banyak akibat dari populasi laki-laki suka laki-laki atau LSL. Lainnya, karena gantian jarum suntik diantara para pecandu Narkoba. Akibat dari penyakit ini, menurut data di Dinkes Kab Sidoarjo, ada 3 anak, usia 0-5 tahun sampai tertular HIV.
Pesan yang ia sampaikan, warga masyarakat Sidoarjo supaya tidak sampai melakukan diskriminasi kepada orang dengan HIV/AIDS (ODHA). Yang benar adalah, jauhi penyakit atau virusnya, bukan menjauhi orangnya.
Supaya warga tahu dan paham, bahwa sebenarnya virus HIV ini hanya ditularkan lewat darah, cairan sperma, cairan vagina, dan air susu ibu yang terjangkit HIV.
Penyakit ini tidak bisa menular melalui selain itu. Misalnya bersalaman, berpelukan, makan bersama, dan kegiatan bersama.
“Kalau cuma itu-itu saja tidak masalah,” ujarnya.
Menurut dirinya, apabila ada warga yang merasa beresiko terhadap penularan HIV ini, maka bisa mengakses layanan konsultasi dan pemeriksaan HIV atau poli VCT, yang ada di semua Puskesmas di Kab Sidoarjo, juga di RSUD Sidoarjo. Serta beberapa rumah sakit swasta lainnya.
Kemudian jika ada yang sudah positif HIV, maka bisa mengakses obat ARV di layanan poli PDP atau perawatan dukungan dan pengobatan, yang ada di 26 Puskesmas, serta di 3 RS, yakni di RSUD Sidoarjo, RS Siti Hajar dan RS Siti Khadijah Taman.
Menurut dr Ato’ pada tahun 2021 ini, pelayanan PDP bertambah lagi di 14 Puskesmas. Sebelumnya masih di 12 Puskesmas. Puskeamas yang masih belum adalah Puskesmas Kepadangan. Pada Bulan Desember ini, Puskesmas Kepadangan ikut pelatihan dulu. Namun sudah bisa kalau melakukan pemeriksaan. (*)