Empat rumah sakit akan ditambahkan oleh Dinas Kesehatan Kab Sidoarjo untuk meningkatkan pelayanan kesehatan dalam program Jaminan Kesehatan Masyarakat Miskin (JKMM ) pada tahun 2022 ini.
Kepala Dinas Kesehatan Kab Sidoarjo, drg Syaf Satriawarman, mengatakan bila pada tahun sebelumnya layanan pengobatan kesehatan program JKMM ini ditekel oleh 3 rumah sakit rujukan, yakni RSUD Sidoarjo, RS dr Sutomo Surabaya, RSJ Menur Surabaya dan 27 Puskesmas, pada tahun 2022 ini ditambah lagi ada 4 rumah sakit.
Yakni RSI Siti Hajar, RS Siti Khodijah, RS Anwar Medika dan RS Mitra Keluarga.
“Supaya masyarakat miskin di Sidoarjo yang sedang berobat punya banyak pilihan. Tentu saja, kalau banyak pilihan sehingga pelayanan semoga tidak menumpuk pada satu atau dua rumah sakit saja,” kata drg Syaf, saat membuka kegiatan sosialisasi pembiayaan kesehatan masyarakat miskin tahun 2022, yang digelar di ruang rapat Delta Graha Setda Sidoarjo (17/1/2022).
Dalam kegiatan itu sejumlah pihak diundang diantaranya BPJS Kesehatan cabang Sidoarjo, 27 Puskesmas, 18 Camat, serta 7 rumah sakit rujukan program JKMM di Sidoarjo.
Menurut drg Syaf, untuk pembiayaan jaminan kesehatan masyarakat miskin (JKMM) di Kab Sidoarjo tahun 2022 ini, plafon anggaran yang disiapkan sebesar Rp.19 miliar.
Dana program JKMM pada tahun 2022 itu, lanjut drg Syaf, juga akan dimanfaatkan untuk membayar hutang pembiayaan program JKMM pada tahun 2021 lalu, yang mencapai Rp.3 miliar lebih.
Dijelaskan, kalau dana program JKMM ini disiapkan oleh Pemkab Sidoarjo untuk membiayai pengobatan kesehatan masyarakat miskin Sidoarjo, sebelum penerima bantuan iuran daerah (PBID) yang lewat BPJS kesehatan aktiv.
“Pembiayaan JKMM ini maupun kepada PBID, lewat BPJS kesehatan, nanti sama-sama mendapat pelayanan kesehatan pada kelas III,” jelasnya.
Menurut prediksinya, pengunaan dana JKMM tahun 2022 ini akan banyak terserap pada bulan-bulan Januari sampai Bulan Maret.
Selanjutnya setelah bulan itu, pembiayaan kesehatan untuk masyarakat miskin Sidoarjo ini, sudah akan bisa dicover dengan PBID yang dilewatkan melalui pembiayaan BPJS Kesehatan.
“Pada triwulan kedua dan selanjutnya, pembiayaan kesehatan masyarakat miskin Sidoarjo ini, Insya Allah sudah lancar, akan bisa dicover lewat BPJS Kesehatan,” kata drg Syaf, yang juga dibenarkan oleh Kabid Pelayanan Dinkes Kab Sidoarjo, dr Abdilah Asegaf.
Untuk keperluan penerima bantuan iuran daerah (PBID) yang dilewatkan BPJS Kesehatan tersebut, anggaran dana yang disiapkan pada tahun 2022 ini, kata drg Syaf, adalah sebesar Rp.88 miliar.
Disampaikan Syaf, sebelum kartu BPJS dari warga miskin aktiv, mereka apabila akan berobat ke rumah sakit, bisa minta SKTM ke desanya. Kemudian dibawa ke Dinas Sosial untuk mendapatkan rekomendasi.
Kepala Dinas Sosial Sidoarjo, Drs Asrofi, dalam kesempatan itu menegaskan dengan adanya SKTM yang direkomendasikan dalam program JKMM itu, maka rumah sakit tidak boleh lagi sampai menolak pasien masyarakat miskin Sidoarjo yang akan berobat.
Masyarakat miskin Sidoarjo yang mengurus SKTM, kata Asrofi, selanjutnya juga akan didaftarkan agar bisa segera mempunyai kartu BPJS kesehatan.
Asisten Tata Pemerintahan dan Kesra Pemkab Sidoarjo, Ainur Rahman SSos MSi, minta agar semua rumah sakit rujukan program JKMM tersebut bisa melayani masyarakat Sidoarjo dengan baik. (*)