Ketua Yayasan Jantung Indonesia (YJI) cabang Sidoarjo, dr Sriatun Subandi, mengatakan kasus penyakit jantung di Kab Sidoarjo, kini tidak lagi pada kelompok usia tua. Namun, usia muda juga sudah ada yang mengalami.
Ketua YJI Cabang Sidoarjo, periode 2022-2027 itu telah mendapat laporan dari RSUD Sidoarjo, bahwa disana sudah pernah merawat pasien usia 27 tahun yang sudah mengalami kasus penyakit jantung.
“Sampai dengan tahun 2025 nanti, kita punya target supaya kasus-kasus penyakit jantung di Sidoarjo bisa kita turunkan,” kata istri Wabup Sidoarjo, Subandi, usai dikukuhkan sebagai Ketua YJI Cabang Sidoarjo, Senin (7/3) kemarin, di Pendopo Delta Nugraha.
Menurut dr Sriatun, berkembangnya kasus penyakit jantung tersebut diantaranya dipengaruhi oleh pola kebiasaan masyarakat yang pada saat ini, mereka sudah mengalami perubahan didalam gaya hidupnya sehari-hari.
Salah satunya, masyarakat saat ini dievaluasi lebih senang dengan mengkonsumsi makanan cepat saji. Lainnya, dalam zaman yang serba digitalisasi ini, masyarakat juga mulai semakin berkurang dalam bergerak. Semua kegiatan kini mulai serba online.
“Online itu ada bagus juga ada tidaknya,” pendapatnya.
Maka saran yang diberikan, diantaranya masyarakat harus mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi. Meninggalkan kebiasaan merokok dan tentu saja harus banyak bergerak dengan cara olah raga secara teratur.
“Serta harus bisa mengelola stres,” lanjut istri Wabup Sidoarjo, Subandi itu.
Dirinya sangat berharap keberadaan yayasan jantung Indonesia di Kab Sidoarjo, akan bisa kerjasama dan membantu Pemkab Sidoarjo dalam menurunkan kasus-kasus penyakit jantung di tengah masyarakat.
MG Hadi Sutjioto, Ketua KORMI Sidoarjo yang juga Mantan Ketua Badan Pelaksana Klub Jantung (BPKJ) Sidoarjo, memberikan komentarnya bahwa di Kab Sidoarjo saat ini, keberadaan klub jantung sudah banyak anggotanya, mulai di tingkat desa dan di tingkat perumahan.
Mantan Wabup Sidoarjo itu menyarakan kepada para pengurus yayasan jantung Indonesia cabang Sidoarjo, agar kontinyu meneruskan kegiatan senam jantung di tengah masyarakat.
“Dengan senam jantung ini, semoga bisa mengurangi kasus penyakit jantung di tengah masyarakat Sidoarjo,” ujarnya. (*)