Tekan DBD , Puskesmas Krembung Luncurkan Inovasi JUMANJI

Puskesmas Krembung dinas kesehatan sidoarjo terus sosialisasikan program inovasinya, salah satunya adalah JUMANJI. JUMANJI merupakan akronim dari  JUMantik kecil berAksi Nyamuk Jadi larI.

Kepala puskesmas Krembung dr Tridiana Libriawaty menyampaikan gambaran inovasi yang dilakukan melalui JUMANJI ini.Menurutnya, Jumanji  adalah terobosan khusus dari  upaya pencegahan dan pemberantasan DBD (demam berdarah dangeu) yang dititik beratkan pada penggerakkan potensi masyarakat untuk dapat berperan serta dalam pemberantasan sarang nyamuk dengan gerakan 3 M, pemantauan Angka Bebas Jentik (ABJ) serta pengenalan dini gejala DBD dan penanganannya di rumah tangga.

” JUMANJI menyasar anak anak sekolah dasar sebagai jumantik,”   ungkap dr Tridiana.

Lebih jauh, dr Tridiana Libriawaty mengungkapkan, program inovasi JUMANJI yang digagas puskesmas krembung diawali di desa Rejeni Krembung. Sebagai informasi, tingkat Angka Bebas Jentik (ABJ) didesa rejeni belum mencapai target 95%. ABJ desa rejeni tahun 2013 sebesar 77,3%, tahun 2014 sebesar 84,4%,tahun 2015 sebesar 85,3%, tahun 2016 sebesar 82,21%. Data tersebut menunjukkan bahwa di desa Rejeni,masalah DBD masih menjadi masalah utama yang harus diselesaikan.

“Sebelum adanya Jumanji ini, sudah ada kader jumantik dewasa akan tetapi pada pelaksanaannya banyak mengalami kendala seperti banyak kader yang yang tidak boleh masuk kerumah warga untuk pemeriksaan jentik hingga kader pun jenuh dan tidak melakukan PJB (pemantauan jentik berkala,red) sesuai prosedur bahkan ada yang sampai melakukan falsifikasi data,” ungkapnya.

Sisi inovatif dan kreatif program JUMANJI pada Pendayagunaan siswa SD untuk memantau breeding place (tempat kembang biak) nyamuk dan melakukan penyuluhan kepada mereka. Bagaimana program ini dijalankan ?

 

Pertama, Sosialisasi di desa pioneer (Rejeni) sekaligus Perekrutan siswa SD (kelas 4 dan 5)ntuk menjadi Jumanji. 

Kedua, Undangan untuk orang tua dan Jumanji serta meminta surat pernyataan agar Orang tua bersedia anaknya menjadi Jumanji (Puskesmas dengan Desa).

Ketiga, Penetapan Jumanji desa (tiap RT dengan 2 Jumanji serta pemberian seragam Jumanji.

Keempat, Pelatihan Jumanji oleh tenaga kesehatan (nakes) puskesmas.

Kelima, Pengenalan  DBD bagi siswa peserta JUMANJI  melalui Tugas Menggambar, Bercerita dan games.

 

Keenam, Pemantauan Jentik Berkala (PJB) Sekolah dan Rumah, Penyuluhan teman sejawat, Pemberian Marker ubur ubur (obat) sasaran teridentifikasi jentik.

 

Dengan program inovasi kreatif JUMANJI, Puskesmas Krembung mengharapkan  ABJ mencapai 95% dan Case Fatality Rate (CFR) DBD 0.

IMG-20170519-WA0059 IMG-20170519-WA0061 IMG-20170519-WA0062

Anda mungkin juga suka...