Dinkes-Sidoarjo
Suksesnya pembangunan Sidoarjo Kabupaten Kota Sehat yang ‘paripurna’, sangat ditentukan peran serta lintas sektor dan partisipasi aktif masyarakat. Koordinasi dan kerjasama seluruh seluruh komponen publik dan pemerintah dari kabupaten sampai kecamatan dan desa perlu ditingkatkan. Demikian sambutan Asisten Administrasi Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Dr. Heri Soesanto  SH, MH yang dibacakan Kabid Kesehatan Masyarakat drg. Zuhaida Mkes saat pembukaan  Pertemuan  Koordinasi  Kabupaten Kota Sehat (6/11), di ruang Delta Karya.
Dalam kesempatan itu juga diungkapkan, setelah mengantongi penghargaan Kabupaten sehat SWASTI SABA PADAPA (Taraf Pemantapan), Bupati Sidoarjo H. Saiful Ilah SH., MHum berharap Kabupaten Sidoarjo bisa menembus tingkatan SWASTI SABA WISTARA. Ini merupakan puncak penghargaan tertinggi dalam kabupaten kota sehat yang melibatkan 9 tatanan yang saling terintegrasi Untuk meningkatkan taraf Kabupaten Kota Sehat dari SWASTI SABA PADAPA menjadi SWASTI SABA WIWERDA diperlukan kesepahaman berbagai pihak.
Perlu diketahui, untuk mencapai tingkatan Swasti Saba Wiwerda diperlukan penambahan dari 2 tatanan menjadi 4 tatanan. Dua tantanan pertama sudah dilalui, kini dua tatanan lagi yaitu Kawasan industri dan Perkantoran sehat dan Kehidupan sosial yang sehat perlu direalisasikan.
Merujuk Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri (Perbermendagri) dan Menteri Kesehatan RI Nomor 34 Tahun 2005 (34/2005) dan Nomor 1138/Menkes/PB/VIII/2005 Tentang Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat,  Penyelenggaraan Kabupaten Kota Sehat dilakukan melalui berbagai kegiatan pemberdayaan masyarakat yang difasilitasi Pemerintah daerah. Penyelenggaraan tersebut dilaksanakan dengan cara memfungsikan lembaga masyarakat atau forum forum komunikasi mulai setingkat Desa, kecamatan sampai para kelompok kerja (pokja).
Tujuannya program Kabupaten Sehat  adalah tercapainya kondisi Kabupaten yang bersih, nyaman, aman dan sehat agar penghuninya dapat bekerja untuk produktivitas dan perekonomian masyarakat. (cat)