PUSKESMAS BUDURAN MELAKUKAN STRATEGI VAKSINASI PENCEGAHAN COVID-19 DI MALAM HARI

FOTO TEKS ;  Kegiatan vaksinasi covid-19 malam hari pada bulan puasa Ramadan di Puskesmas Buduran.
FOTO TEKS ; Kegiatan vaksinasi covid-19 malam hari pada bulan puasa Ramadan di Puskesmas Buduran.

Puskesmas Buduran Kec. Buduran, pada Bulan Puasa Ramadhan ini,   melakukan strategi  jitu  untuk  bisa memvaksin pencegahan Covid-19, pada malam hari  kepada warga di wilayah Kecamatan tersebut.

Pada kegiatan pertama, Senin (19/4) malam,  warga yang datang ikut vaksinasi di gedung Puskesmas Buduran ini, dianggap cukup antusias. Tercatat ada 160 orang warga masyarakat yang datang mengikutinya.

Menurut Kepala Puskesmas Buduran, dr. Yoppy Agung Priambodo, strategi memvaksin warga pada malam hari karena pada pagi hari banyak warga yang harus menjalankan ibadah puasa Ramadan.

“Karena banyak warga yang sedang menjalankan Puasa pada siang hari.  Kita akui target harian yang ditetapkan pada siang hari sempat mengalami penurunan drastis,” jelas dr Yopy.

Meskipun demikian, kegiatan vaksinasi pada siang hari masih akan  tetap  dilakukan. Target hariannya sampai 200 orang. Sementara untuk kegiatan vaksinasi pada malam hari, untuk hari kedua akan dilakukan pada Rabu (21/4) dan  Jum at (23/4).

“Karena ada kegiatan dua kali dalam sehari, kami tentu saja akan berusaha menjaga kondisi petugas supaya tetap fit. Nanti kalau sudah tidak Bulan Ramadan lagi, vaksinasi hanya akan kita lakukan pada siang hari saja,” ujarnya.

Pada vaksinasi malam hari yang pertama, menurut dr Yoppy, hampir separuhnya adalah para Lansia. Kegiatan dimulai pada pukul 18.30 WIB dan akan ditutup sampai pukul 21.00 WIB. Namun ia menambahkan bisa jadi  hingga  sampai selesai.

Antusias warga yang datang untuk bisa divaksin, menurut dr. Yoppy, selain karena kesadaran pribadi dari warga masing-masing, menurutnya juga tidak lepas dari peranan dari para Kepala desa yang juga berperan ikut menggerakkan warganya, supaya aman dari penularan Covid-19, yang saat ini masih menjadi pandemi ini.

Warga sebelum divaksin, ia minta supaya berkata jujur kepada petugas kesehatan yang melakukan screening. Tujuannya meminimalisir dampak yang terjadi. Misalnya mempunyai riwayat penyakit-penyakit penyerta. Supaya usai divaksin tidak sampai mengalami dampak dan resiko.

“Kalau terbuka, semoga warga aman petugas juga  ikut aman,” kata dokter kelahiran Surabaya itu.

Diakui dari 27 Puskesmas yang ada di Kab Sidoarjo, tidak semua Puskesmas melakukan kegiatan vaksinasi ini pada malam hari di bulan puasa Ramadan ini. Karena itu dirinya juga mohon masukan agar upaya untuk memberikan pelayanan kesehatan itu bisa berjalan dengan lancar. *

.