Dinkes-Sidoarjo
Dinas Kesehatan Kab Sidoarjo merencanakan pengembangan Puskesmas Sukodono dan Puskesmas Sedati dengan membangun dua Rumah Sakit tipe D pada tahun 2020. Dengan pengembangan dua puskesmas ini, diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan untuk masyarakat.
Demikian diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Mojokerto, drg Syaf Satriawarman Sppros. Dengan pengembangan dua puskesmas menjadi Rumah Sakit D, maka Dinas Kesehatan harus mengganti PKM Sukodono dan PKM Sedati yang baru.  Selain itu, di Sidoarjo juga masih membutuhkan satu puskesmas baru lagi, (3/7).
â€ÂPembangunan ini anggarannya akan masuk Dinas Perkim PR tahun 2020 nanti. Saat ini sudah ada 26 Puskesmas yang ada di 18 kecamatan. Ada satu Kecamatan, satu Puskesmas, tapi juga ada satu kecamatan lebih dari satu Puskesmas. Misalnya di Kecamatan Sidoarjo, terdapat lebih dari satu Puskesmas. Semua itu ditentukan oleh tingkat kunjungan pasien. Seperti di kecamatan kota, sudah tidak lagi hanya dipusatkan di Puskesmas Kota saja oleh karena itu di kecamatan ini ada Puskesmas Sidoarjo Kota, Puskesmas Sekardangan dan Puskesmas Urang Agung.,†katanya.
Perlu diketahui, penduduk Sidoarjo yang kini mencapai 2.5 juta jiwa. Melihat realitas tersebut idealnya perlu ada sekitar 71 unit Puskesmas agar bisa memberikan pelayanan kesehatan dasar secara maksimal untuk masyarakat.
Selain itu, Dinas Kesehatan Sidoarjo sendiri juga masih dianggap  membutuhkan banyak tenaga kesehatan. Baik tenaga perawat, bidan dan dokter umum yang ada di Puskesmas. Selama ini, berbagai upaya sudah dilakukan agar dapat mencukupi tenaga kesehatan di Puskesmas; mulai dari jalur Pegawai Tidak Tetap (PTT) dari Kementrian Kesehatan. Khusus program PTT dari Kemenkes ini sekarang sudah sudah tidak ada lagi.
â€ÂMereka saat ini menjalani ikatan kerja dengan cara kontrak. Dokter kita kontrak dengan gaji cukuptapi dengan konsekuensi tambahan, para dokter umum di Puskesmas itu, harus bisa menjangkau dan memberi pelayanan yang banyak pada warga desa di lingkungan Puskesmasnya,†tandasnya. [ cat)